KUNCI KEGAGALAN

Qt semua g pengen gagal. Qt semua menghindari kegagalan. Tapi rupanya kegagalan akrab banget dalam kehidupan qt. Banyak target yang g tercapai, banyak cita-cita yang g terealisir, dan banyak harapan tinggalah kosong.

Mengapa qt gagal dan g mencapai keberhasilan? Mengapa qt belum berhasil dan menemui kegagalan? Apakah kegagalan merupakan realitas wajib sehingga keberhasilan dapat qt apresiasikan? Pertanyaan-pertanyaan di atas sering menghantui qt dan memerlukan jawaban dari qt masing-masing.

Apakah qt harus seperti ini?

Kegagalan g terjadi dalam semalem. Keberhasilan pun g dicapai dalam sehari. Kedua tesis tersebut sederhana banget tapi juga bener banget.

Keberhasilan pun berlangsung dengan modus yang sama dengan kegagalan. Sedikit demi sedikit keberhasilan ditumpuk sedemikian rupa sehingga keberhasilan itu lama kelamaan menjadi besar. Secara teoritis, jika sesorang mempelajari lima kata bahasa Inggris per hari, maka dalam setahun dia akan memilki hampir dua ribu kosa kata dan dalam lima tahun pasti bisa menguasai sepuluh ribu kosa kata. Tapi berapa banyakkah orang yang lulus perguruan tinggi mampu berbahasa Inggris dengan lancar? G gitu banyak. Mengapa? Karena mereka gagal menghafal lima kata bahasa Inggris per hari.

Masi banyak contoh dapat qt berikan tentang kebenaran tesis bahwa keberhasilan adalah kemampuan mengambil langkah-langkah kecil bwat mencapai hasil yang besar. Dan bahwa kegagalan adalah ketidakmampuan menghindari hal-hal kecil sampe ia menumpuk sedemikian besar dan g terhindarkan lagi konsekuensinya.

Maka RAHASIA KEGAGALAN adalah gagal mengucapkan selamat pagi, gagal mengucapkan terima kasih, gagal minta maaf, gagal mengurangi sepiring nasi dari diet harian, gagal memberi perhatian pada seorang staff, gagal mengusulkan kenaikan pangkat anak buah, gagal tersenyum, gagal bertekun setengan jam, gagal berolahraga setengah jam per hari, gagal sholat sepuluh menit per waktu, gagal membawa mobil ke bengkel bwat servis rutin, gagal menabung 5% dari penghasilan per bulan, gagal mentup mulut dari ucapan tak bermutu, dan ribuan kegagalan kecil lainnya.

Orang bijak berkata bahwa hal-hal kecil memang sepele, tapi setia pada perkara-perkara kecil adalah hal yang besar.

Sumber: unknown